Selasa, 19 Mei 2015

Pengertian kalor



Kalor
Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas tertentu karena di dalam benda terkandung energi panas. Seperti telah kamu lakukan dalam kegiatan penyelidikan di atas, segelas air dan seember air yang bersuhu sama memiliki energi panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula. Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apa satuan kalor? Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor bersatuan Joule (J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan di bidang gizi) 


Minggu, 10 Mei 2015

kalor dan perpindahannya

  Pengertian Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor adalah bentuk kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu  rendah. Sedangkan kalor ini merupakan suatu bentuk energi atau dapat juga didefinisikan sebagai jumlah panas yang ada dalam suatu benda.

b.      Cara Perpindahan Kalor

Kalor dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui 3 cara, yaitu Konduksi, Konveksi dan Radiasi.

1.    Konduksi ( Hantaran ).

-          Konduksi adalah Perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantara.
-          Konduksi dapat terjadi pada zat padat.
-          Berdasarkan daya hantarannya, ada dua zat yaitu :

a.       Konduktor , yaitu zat yang mudah menghatarkan kalor.
Contoh : Alumunium

b.      Isolator , yaitu zat yang sulit menghantarkan kalor.
Contoh : Kayu

-          Contoh Perpindahan Kalor secara konduksi, yaitu :
Sebatang logam salah satu ujungnya dipanasi sedangkan ujung yang lain tidak dipanasi dipegang makin lama makin ikut panas padahal ujung ini tidak langsung berhubungan dengan api. Perpindahan kalor inilah yang dinamakan Konduksi.

2.        Konveksi ( Aliran )

-          Konveksi adalah Perpindahan kalor yang disertai perpindahan bagian-bagian zat perantara, karena adanya perbedaan massa jenis.
-          Konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
-          Perpindahan kalor secara konveksi dibagi menjadi 2, yaitu :

a.       Konveksi Alami.
Yaitu proses Perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan partikel – partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis. Contoh : Pemanasan Air

b.      Konveksi Paksa.
Yaitu proses Perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan partikel – partikel zat tersebut akibat suatu paksaan terhadap partikel bersuhu tinggi tersebut.
Contoh : Pendinginan Mesin Mobil

-          Contoh dari perpindahan kalor secara konveksi, yaitu :
Apabila air berada dalam suatu gelas di panaskan maka partikel air dari dasar gelas menerima kalor lebih dulu sehingga menjadi panas dan suhunya naik.

3.        Radiasi ( Pancaran )

-          Radiasi adalah Perpindahan kalor dalam bentuk pancaran gelombang elektromagnetik.
-          Gelombang Elektromagnetik merupakan gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan zat perantara ( Medium )
-          Benda yang berwarna gelap dan kasar merupakan penyerap dan pemancar kalor yang baik, sedangkan benda yang berwarna terang dan mengkilap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk.
-          Contoh dari perpindahan kalor secara radiasi yaitu :
Dalam kehidupan sehari-hari, jika pada saat sinar matahari mengenai tubuh kita, maka kita akan merasakan panas, atau artinya kita mendapat energi termal dari matahari. Matahari memancarkan energinya yang sampai kebumi dalam bentuk pancaran cahaya.

 sumber : http://itmamulwafa.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
                


Rabu, 28 Januari 2015

Suhu


Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran.

Selasa, 27 Januari 2015

Energi Tak Terbarukan



Energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan tak terbarukan karena, apabila sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama, baru mungkin atau belum pasti akan terjadi jutaan tahun yang akan datang. Hal ini karena, disamping waktu terbentuknya yang sangat lama, cara terbentuknya lingkungan tempat terkumpulkan bahan dasar sumber energi inipun tergantung dari proses dan keadaan geologi saat itu.

Energi Terbarukan



Energi terbarukan Energi terbarukan energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus airproses biologi, dan panas bumi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan energi terbarukan di masyarakat modern, lihat pengembangan energi terbarukan. Untuk diskusi umum, lihat pengembangan energi masa depan.

Sistem Pencernaan Hewan

Sistem Pencernaan Hewan
1. Sistem Pencernaan Pemamah Biak Saluran pencernaan pada hewan memamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Makanan yang telah ditelan disimpan sementara di rumen, kemudian masuk ke dalam perut jala (retikulum). Di dalam perut jala makanan dicerna secara kimiawi dan dibentuk menjadi gumpalan kecil kemudian dikeluarkan kembali ke mulut untuk di mamah kembali. Makanan yang sudah dimamah ditelan lagi dan masuk ke perut kitab (omasum) untuk digiling.

Rabu, 21 Januari 2015

transformasi oleh klorofil



Transformasi Energi oleh Klorofil
         Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis. Proses tersebut digunakan untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi enerrgi kimia dalam glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang dapatdigunakan oleh tumbuhan untuk beraktivitas, seperti tumbuh, berkembang, dan bernapas.