Selasa, 27 Januari 2015

Sistem Pencernaan Hewan

Sistem Pencernaan Hewan
1. Sistem Pencernaan Pemamah Biak Saluran pencernaan pada hewan memamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Makanan yang telah ditelan disimpan sementara di rumen, kemudian masuk ke dalam perut jala (retikulum). Di dalam perut jala makanan dicerna secara kimiawi dan dibentuk menjadi gumpalan kecil kemudian dikeluarkan kembali ke mulut untuk di mamah kembali. Makanan yang sudah dimamah ditelan lagi dan masuk ke perut kitab (omasum) untuk digiling.


2. Sistem Pencernaan Burung Saluran pencernaan burung terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah (empedal), usus halus, usus besar, rektum dan kloaka.
Pada bagian mulut terdapat paruh yang kuat untuk mengambil makanan karena tidak mempunyai gigi . Lidah burung kaku karena dilapisi zat tanduk. Lambung atau perut besar terdiri dari dua bagian yaitu lambung kelenjar di bagian depan dan lambung pengunyah atau empedal di bagian belakang.
Di dalam empedal sering terdapat kerikil yang ditelan burung untuk membantu menghancurkan biji-biji yang ditelan. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran yaitu saluran pencernaan dari usus, saluran uretra dari ginjal dan saluran kelamin.

3. Sistem Pencernaan Reptil Saluran pencernaan pada reptil terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Pada mulut reptil terdapat gigi, lidah dan ludah. Gigi-gigi tumbuh pada rahang atas dan rahang bawah. Pada ular berbisa terdapat gigi bisa atau gigi beracun

4. Sistem Pencernaan Amfibi Saluran pencernaan pada amfibi terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus (intestinum), dan kloaka.
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah,dan kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati dan pankreas. Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit yang disebut gigi vomer. Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.

5. Sistem Pencernaan Serangga Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah (empedal), lambung, usus, rektum, dan anus.
Mulut belalang terdiri atas beberapa alat-alat mulut yaitu: bibir atas (labrum), bibir bawah (labium), rahang atas (maksila), rahang bawah (mandibula). Bibir atas berfungsi sebagai alat pengecap. Bibir bawah mempunyai sepasang alat peraba. Rahang bawah mempunyai gigi yang tajam untuk mengunyah makanan. Rahang atas mempunyai sepasang gigi yang besar untuk memotong daun.

6. Sistem Pencernaan Ikan Saluran pencernaan ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Di dalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut. Gigi ikan tumbuh pada bagian rahang atas dan rahang bawah, bahkan ada yang tumbuh pada langit-langit mulut. Ikan tidak mempunyai kelenjar ludah tapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan. Ikan mempunyai hati, kantung empedu serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas dan hati bersatu disebut hepatopankreas

7. Sistem Pencernaan Cacing Saluran pencernaan cacing tanah terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus. Makanan cacing tanah berupa humus. Di sekitar kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan zat kapur guna menetralkan sifat asam makannya.
Di dalam empedal, makanan dihaluskan secara mekanik dengan bantuan kerikil yang masuk bersama makanan. Di dalam usus, makanan dicerna secara kimiawi. Saluran pencernaan Planaria terdiri dari mulut, esofagus dan sistem gastrovaskuler. Pada planaria, mulut terdapat pada tengah tubuh bagian ventral. Sistem pencernaan planaria disebut sistem gastrovaskuler, yang berarti perut yang bercabang-cabang membentuk saluran-saluran.

8. Sistem Pencernaan Protozoa Proses pencernaan makanan pada hewan bersel satu berlangsung di dalam sel itu sendiri. Contoh:Amoeba. Makanan masuk ke dalam vakuola makanan melalui pelekukan ke dalam membran selnya.
Di dalam vakuola ini makanan dicerna, sambil di edarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan diserap dan sisa-sisa makanan berbentuk padat dikeluarkan dari membran selnya. Sisa makanan berbentuk cair di keluarkan melalui vakuola berdenyut atau vakuola kontraktil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar